Jumat, 10 April 2009

pesawat-KU

oleh:afaf baehaqi

kecelakaan pesawat di indonesia seakan2 sudah tidak asing lagi,dari mulai yang ringan sampai yg memakan korban jiwa,semua itu menambah satu lagi rentetan musibah bagi negeri ini.
analisa pakar ada yang mengatakan salah satu penyebabnya yaitu karena banyak maskapai penerbangan kita mengoperasikan pesawat yang sudah lanjut usia,mereka biasanya membeli pesawat bekas dari luar negeri yang tentunya harganya lebih murah demi tuntutan perang harga,mereka berlomba2 memasang tarif murah meskipun harus mengkesampingkan faktor kualitas keselamatan penumpang,ada juga yang mengatakan karena faktor perawatan yang kurang maksimal sehingga tidak adanya proses peremajaan pada komponen2 pesawat.

tapi tanpa memojokan pihak maskapai tentang program perang harga tersebut,justru sebenarnya situasi ini timbul akibat adanya sikap atau gaya hidup masyarakat kita yang memicu terjadinya perang harga tersebut,masyarakat kita cenderung terbiasa memilih sesuatu dengan harga yang murah,lebih pasnya adalah gaya sikap hemat tetapi kurang cermat.
imbasnya para pengguna jasa ini juga yang harus menanggungnya,ada yang trauma dengan pesawat bahkan ada yang sampai benar2 phobia.

bagi orang seperti aku yang naik pesawat terbang baru kali ketiga, mungkin imbasnya tidak seberapa, di banding mereka yang aktif bepergian.

aku teringat ketika kali pertama dulu aku naik pesawat terbang,ada kejadian yang membuat aku dan teman2 sempat bingung dan stress,kejadianya sekitar tahun 2000 ketika kami berangkat ke malaysia untuk menjadi buruh TKI,jumlah kami ada 7 orang,dari ketuju orang itu tidak ada satu pun yang punya pengalaman naik pesawat terbang,boro2 ke luar negeri menjejakan kaki di bandara sukarno hatta waktu itu pun mungkin adalah pengalaman pertama kami,maklum anak kampung.

kami naik pesawat maskapai arab saudi kalau tidak salah namanya GULF AIR,dan dapat jatah tempat duduk di bagian belakang dekat bagasi,di dalam pesawat itu tentunya tidak hanya kami bertuju saja,banyak orang2 yang juga naik satu pesawat dengan kami yang tentunya destinasi mereka juga bervariasi.

pesawat berangkat dari jakarta pukul 22.40 wib dengan suasana hati yang berdebar2 karena ini adalah momen yang pertama bagi kami,apalagi saat pesawat mulai take off serasa aliaran darah di tubuh ini mengumpul di kepala,dan tentunya sambil tak henti2nya kami berdoa untuk keselamatan kami.

di dalam pesawat itu pramugarinya mengunakan 2 bahasa,yaitu arab dan inggris,membuat keadaan makin tambah bingung karena bahasa inggrisku sebatas yes dan no,kalaupun lebih, paling2 i love you,,,sedangkan bahasa arabku juga lebih parah,jadi ketika salah seorang pramugari menawarkan menu makanan kepada kami,semula kami pun sempat bingung dan tanpa pikir panjang akhirnya bahasa isyaratlah solusi terakhirnya,dan dengan pe-de jari kamipun asal tunjuk saja pada pilihan daftar menu.

selang beberapa waktu perjalanan,akhirnya pesawat kami pun terasa mulai turun dan memasuki landasan untuk melakukan pendaratan,dan kami tahu bahwa pesawat sudah tiba di bandara kuala lumpur,pesawat lalu berputar2 sebentar di line, sebelum akhirnya berhenti.

dari sini lah awal mulai kejadian konyol yang membuat kami semua malu,ketika itu pesawat sudah berhenti dan pramugari mengatakan dengan bahasa inggris yang sedikit2 dapat kami pahami(yang tentunya menurut versi kami)yang intinya pesawat sudah tiba di kuala lumpur,(karena pramugari itu menyebut kata kuala lumpur berulang2 he2x.).

kami melihat para penumpang lain duduk tenang,dalam hatiku sempat berpikir kenapa mereka tidak turun..? oh mungkin menunggu komando dari pramugari,dan kami pun santai ikut2an duduk layaknya orang yg sudah sering bepergian keluar negeri,karena kami juga tidak berani mendahului keluar pesawat sebelum orang2 itu keluar,takut salah,,

setelah beberapa menit kami duduk manis,tiba2 datang pramugari dengan berbicara dengan bahasa arab bercampur bahasa inggris sambil meminta paspor kami dan memeriksanya,betapa kagetnya kami, ketika tiba2 pramugari itu menyuruh kami semua turun sambil sesekali melihat jam tangan pada lenganya,sampai setakat itu pun kami belum paham juga maksud kepanikan pramugari itu,hingga akhirnya ada penumpang indonesia yang menjelaskan bahwa pesawat ini adalah pesawat transit dengan tujuan akhir abu dhabi,walahhhhhhhhh...kontan kami semua panik dan bergegas turun sambil menahan malu kepada penumpang yang lain terutama pramugari itu.

di saat kami mulai masuk lorong menuju komplek bandara salah satu temanku ada yang nyeloteh"untung tadi kita turun...kalau tidak kita bisa di turunkan di tengan jalann....modar kita...." ucapnya " eeee ngaco.. emangnya angkot..."balasku di iringi tawa rekan2kami.

di dalam komplek bandara itu kami benar2 bingung di samping karena bandaranya sangat luas tetapi juga karena memang papan petunjuk informasinya sangat membingungkan kami.
waktu itu yang pertama2 kami pikirkan adalah di mana letak posisi area bagasi karena tas dan barang bawaan kami semua tentunya terletak di area bagasi.

perburuan kami pun di mulai kami mengikuti papan petunjuk bertuliskan bagasi,tetapi anehnya di akhir pencarian yang seharusnya kami menemukan lokasi itu,justru tidak kami temukan,di tengah keputusasaan akhirnya kami sepakat untuk menanyakan kepada orang lain,dan ilmu pe-de dan sok tahu,,, kami kesampingkan dulu terutama pepatah yang sering kami pakai bahwa malu bertanya nggak usah tanya,

ketika itu kebetulan di samping toilet ada seorang wanita setengah baya yang sepertinya dia adalah karyawan cleaning service yang sedang bertugas membersihkan lantai,dan teman kami yang bernama daryono asal lampung memberanikan diri untuk bertanya dengan gaya bahasa melayunya yang terasa aneh"makcik...nak tanya,,, tas dan koper saya kat mana....?"tanya daryono
lhooo..tadinya awak taruh kat mana,,.,? gantian sekarang wanita itu yang bertanya
di jakarta.....jawab daryono,, ya,,,di jakarta...!masa hilang di jakarta carinya di sini....jawab wanita itu yang membuat wajah daryono tambah pucat"walah2 tasku ketinggalan.....waduh gawat2...bagaimana ini....uang saya di situ semua...?

maksud hati bertanya malah tambah bingung gara2 telah terjadi kesalah pahaman dalam komunikasi,jawaban wanita itu memang benar adanya karena dia mengira kami sedang mencari tas yang hilang di toiletdan bukan mencari lokasi bagasi.akhirnya kami memutuskan untuk mencoba keluar wilayah bandara,namun ketika kami hendak melewati pemeriksaan paspor,petugas imigrasi malaysia menyuruh kami menunggu pihak majikan menjemput kami di situlah kami berani menanyakan lokasi tas kami dan mereka menjelaskan bahwa tas kami bisa di ambil setelah melewati pemeriksaan dan penjemputan oleh pihak majikan karena memang ternyata prosedurnya demikian dan di manapun sama,dan sekali lagi ternyata prosesnya tidak sama dengan ketika kami naik bus kota.

dan tahun 2007 kemarin aku kembali naik pesawat untuk kali ketiga tetapi kali ini dengan tujuan korea selatan.dan tentunya aku tidak se katrok 7 tahun yang telah lalu.
dari mulai kejadian memalukan itu aku semakin mengerti bahwa bahasa sangatlah penting untuk di pelajari terutama bahasa asing.

2 komentar: