Jumat, 26 September 2008

kenek

oleh:afaf baehaqi

gemercik air dan deru mesin bus berbaur jadi satu.lumpur,becek,kotor,serta bau keringat tak lagi bisa kubedakan.dibawah pohon besar kucoba berlindung dari hujan yang takunjung reda.

gemetar ,tanda tak mampu kumenahan

lelah yang telah bercampur rasa takut yang berlebihan. waktu yang bengis seakan tak mau mendengar rintihanku.

sementara sang malam pun tak perduli dengan keadaanku.ku berjalan dengan sisa tenagaku,sisa semangatku,dan sisa uang setoran yang tak seberapa.....

sayup-sayup kudengar suara adzan isya berkumandang...aku ingin cepat berdoa.... berharap esok hari lebih baik dari hari ini, namun aku masih kotor,aku belum pantas tuk bersujud menghadapMU...,

di setiap malamku ku selalu berharap bisa bermimpi,bermimpi tentang masa kanak2 yang indah

,ingin ku menembus ruang dan waktu kembali kemasa2 dulu,main petak umpet,perang2-an,jadi supir2-an,jadi kenex-an,

tapi kenapa sekarang setelah aku jadi kenex beneran aku ingin menjadi kenex2-an,apa mungkin karena jadi kenex beneran tak seindah kenex-an yang aku lakonkan di masa kecil?.

istanaku

oleh:afaf baehaqi

masa kecilku kulalui seperti umumnya anak anak yang lain,main,bandel,bahkan ada satu kebiasaanku yang sering membuat ibuku cemas dan khawatir,yaitu aku suka panjat pohon,tak peduli pohon apa saja,ada cengkeh,mangga,jambu bahkan ciremai.
tapi seiring waktu lama kelamaan orang tuaku akhirnya mau mengerti juga dengan hobiku yang satu ini


sepulang sekolah aku biasa mengerjakan sholat di masjid Anni'mah,yang kebetulan jaraknya hanya beberapa meter dari rumahku.

sehabis sholat aku tidak langsung pulang,aku lebih suka duduk,leyeh-leyeh sambil menikmati hembusan angin di lantai dua masjidku.hingga tak jarang aku sering ketiduran.

tapi entah kenapa saat itu mataku sulit sekali kupejamkan.ah..aku juga kurang tahu
akhirnya kucoba mencari suasana yang lebih tenang sambil berjalan2 mengitari serambi bagian atas, sekalian melihat2 pemandangan desaku.

oh indahnya pemandangan desaku...pohon2 hijau,rumah2 tertata dengan rapi,atapnya berwarna warni,namun tiba2 tanpa disengaja pandanganku terhenti,mataku fokus kepada satu pemandangan yang menurutku sangat aneh,aku melihat sebuah atap rumah yang lain dari pada yang lain,sebuah atap rumah yang kondisinya sudah tak beraturan lagi,miring,banyak batu bata berserakan,yang maksud dan tujuanya tidak lain adalah sebagai pemberat supaya ketika angin datang atap2 itu tidak ikut terbang.

ya benar.... itu adalah rumahku...
tempat lahirku,tempat berteduhku dari panas matahari dan hujan selama ini'
kini tampak sudah usang,aku sedih,,,sampai kapan rumahku bertahan dan setia melindungi keluargaku..
aku takut rumahku roboh...dan kami tak mampu memperbaikinya
tanpa sadar air mataku menetes,,tak hentinya aku terus berdoa untuk keselamatan seluruh keluargaku.

dalam hati aku berjanji.aku akan berusaha bekerja keras agar bisa memperbaiki rumahku agar kokoh seperti yang lain,tapi kapan.......?

dreamer

oleh:afaf baehaqi

ketika kecil aku pernah punya cita2 jadi tentara,tapi seiring waktu berjalan, cita2ku beralih ingin jadi dokter,dari dokter lalu berubah ingin jadi guru, itupun gara2 terinspirasi dengan guru SMPku waktu itu,eh.. malah berubah lagi, karena aku tahu untuk jadi guru tak semudah yang aku kira


sekarang semua cita2 yang pernah aku bayangkan tak satupun ada yg terwujud,kini aku hanya seorang" pemimpi" yang sering menuai kegagalan.

tapi sekarang aku tak pernah ambil pusing dengan cita2ku,selama masih ada jatah nafas untuku, aku akan berusaha terus melanjutkan mimpi2ku.

aku lebih suka "mimpi" ketimbang memikirkan cita2,karena ketika aku akan memimpikan sesuatu aku tak pernah memikirkan tentang kemampuanku.

meski aku gagal,kucoba lagi,namun gagal lagi,aneh memang,tapi itulah yang sering aku rasakan.akupun tak habis pikir hidupku selalu saja penuh dengan cobaan,atau mungkin selama ini aku kurang bersyukur hingga aku selalu saja menyalahkan nasib,astaghfirulloh.....

begitu juga dalam urusan cinta ,tak jarang aku harus menahan rasa sakit karena penghianatan.mudah2an seiring waktu berjalan semuanya dapat aku lupakan,dan aku dapatkan seseorang yang bisa menerima aku apa adanya..amin