Selasa, 27 Januari 2009

bakwan Bi kannah

oleh:afaf baehaqi

hari ini tanpa di duga sebelumnya,aku ketemu teman sekampungku, meskipun cuma lewat chat tapi paling tidak aku bisa melihat wajah dia,teman ngobrol,disaat suka maupun duka walaupun dia selalu ngerepotin,nyebelin,dan sering bertindak gegabah tanpa terlebih dahulu berpikir,namun semua itu kumaklumi mungkin faktor usialah yang menyebabkan dia seperti itu



tapi itu dulu sewaktu aku masih di kampung,sebelum akhirnya kita berpisah,dan ternyata sekarang dia berhasil merantau ke luar negeri,tepatnya di negeri sakura dan secara kebetulan kita jadi tetanggaan meskipun beda negara.

aku teringat kebiasaan dia sewaktu masih di kampung,dia suka meniru hal2 yang lagi rame,semisal di kampungku lagi rame acara pentas musik, dia berusaha ikut gabung,sampai di bela2in beli keyboard,meski tidak bisa memainkanya bagi dia tidak masalah yang penting ikut keren,

terus ada event balapan motor,gimana caranya diapun berusaha ikut daftar lalu tampil di sirkuit,meskipun gaya balapnya tak ubah seperti tukang ojek,dia gak peduli asal dapat t-shirt event yang bertuliskan nomer start,,,dia sudah bangga banget,

pas musim tato diapun ikut2an buat tato meski tidak berlangsung lama karena dia memilih untuk membuang tato di kakinya yang sekarang bekasnya lebih mirip bakwan gosong bikinan bi kannah,dan masih banyak lagi dari mulai panjat gunung,bulu tangkis sampai ingin jadi TKI,

aku melihat apa yang dia lakukan selama ini adalah proses dalam pencarian jati diri yang sedang bergejolak dalam hatinya,
aku berharap setelah dia berada diluar negeri banyak pelajaran yang bisa dia dapatkan,serta bisa merenungi apa yang selama ini terjadi dan bisa lebih dewasa dalam berpikir,terutama dalam hal kemandirian,

karena tidak semua orang yang ada di dekat dia adalah tulus ingin berteman,dia orangnya selalu perduli dengan sekitar,selalu ingin membantu teman2 yang sedang membutuhkan hingga tak heran tanpa di sadarinya banyak di antara mereka yang hanya sekedar memanfaatkanya.

akupun termasuk orang yang merasa sering di bantu olehnya,dari mulai pinjam motor,ditraktir bakso disamping rumahnya,kopi,sampai nunut ngrokok di saat aku masih pengangguran.

mudah2an aku bisa membalas semua kebaikanya kelak,
untuk sahabatku "selamat berjuang...tetap semangat...!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar