Rabu, 31 Desember 2008

happy new year

oleh:afaf baehaqi

suara terompet,dan bising kendaraan bermotor yang berkonvoi seakan tidak pernah terlepas dari acara yang di peringati setahun sekali ini,tahun baru seolah memiliki magnet tersendiri, khususnya bagi kaum muda,meskipun tanpa mengerti makna dari peringatan yang rutin mereka rayakan setiap tahunnya.

momen ini banyak di manfaatkan sebagai ajang berpesta pora.bagi mereka yang di landa asmara,malam ini adalah merupakan kesempatan yang di tunggu2 untuk sekedar bisa keluar berdua menyaksikan pergantian hari dan tahun,meskipun tidak semua orang tua mengizinkannya,tapi toh mereka tidak pernah menyerah walaupun tanpa mengantongi izin.

semua itu adalah gambaran apa yang terjadi di kampungku yang sedikit demi sedikit mulai terpengaruh dengan kecenderungan meniru gaya hidup remaja di kota,meskipun kelihatanya terkesan di paksakan.

biasanya mereka berbondong2 menuju pusat kota dengan mengendarai sepeda motor yang berjarak sekitar 40 km hanya untuk sekedar meniup terompet.

mereka lebih merasa puas di banding jika mereka harus berada di rumah,sebab mereka cenderung akan merasa malu apabila di malam itu tidak bisa ikut meramaikan acara tersebut.

kenapa malam pergantian tahun tidak kita gunakan untuk intropeksi diri,padahal di balik makna perayaan itu banyak sekali pelajaran maupun pesan2 yang bisa kita renungkan,kenapa di setiap ucapan selamat yang selalu di ucapkan yang ada hanya harapan2 lisan,tanpa memberikan kekuatan yang berarti di setiap harapan2 itu?

bukankah setiap tahun yang datang silih berganti selama ini adalah juga merupakan peringatan bahwa jatah umur kita otomatis berkurang?kenapa kita melupakan yang satu ini?kenapa hanya makna lahiriyah yang selalu kita ambil di setiap peringatan2 itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar