Rabu, 31 Desember 2008

bukan ULANG TAHUN (tahun tidak akan pernah berulang)

oleh:afaf baehaqi

kemarin usiaku bertambah satu tahun lagi..di setiap hari istimewaku aku selalu teringat akan tahun2 yang pernah aku lalui,bagiku waktu terasa sangatlah cepat,sebab sepertinya baru kemarin aku merayakan kelahiranku yang ke 17(meskipun aku tidak pernah merayakan di setiap tanggal kelahiranku).

tapi tak terasa ternyata umurku sekarang ini sudah hampir kepala tiga,usia yang tidak muda lagi,sang waktu memang tidak pernah mau menunggu,ketika kita menunggu sang waktu,kita selalu berharap sang waktu untuk cepat menyongsong,namun ketika kita asyik terbuai oleh sang waktu,kita selalu berharap sang waktu untuk mau menunggui kita,entah waktu yang egois apa mungkin justru kita yang terlalu egois.

ketika kecil aku selalu berharap agar cepat menjadi dewasa,hingga waktu itu hampir aku tak punya teman yang seumuran denganku,aku selalu main dengan mereka yang berumur lebih tua dariku hingga semua itu mempengaruhi jalan hidupku kelak,.

waktu itu aku merasa jadi lebih mandiri,dan selalu ingin dianggap mampu menyelesaikan masalah tanpa harus cengeng atau merenggek yang biasanya di lakukan anak seusiaku,walaupun kedewasaanku waktu itu terkesan dipaksakan,tapi aku merasa cukup bangga menjalaninya.

aku teringat seorang teman yang berasal dari daerah lumajang jawa timur,yang kini entah dimana,dulu kami pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik yang sama,di usianya yang masih muda dia sudah bekerja di luar negeri,cara berfikirnya lebih tua dari umur yang sesungguhnya,begitu tamat SMA dia lebih memilih bekerja daripada harus kuliah.bukan faktor biaya yang melatarbelakangi keputusanya,karena aku tahu seandainya kuliahpun orang tuanya pasti mampu membiayainya.tapi sepertinya semua itu di karenakan faktor kemandirian yang ingin dia tunjukan kepada semua orang.

persis seperti yang aku alami dulu ketika kali pertama aku bekerja di luar negeri cuma bedanya aku keluar negeri waktu itu karena tuntutan ekonomi yang memaksaku untuk bekerja ,namun ada kesamaan di antara kita berdua yaitu ada pada emosi,serba ingin tahu tentang hal hal yang baru,meski terkadang kurang tenang dalam mengambil keputusan.

tapi itu semua cerita lalu,aku yakin temanku sekarang ini sudah banyak berubah,baik kontrol emosi atau cara berfikirnya tapi mudah2an dia selalu ingat pesanku yang aku pinjam dari iwan fals bahwa "keinginan adalah sumber penderitaan"kita harus siap menderita bila menginginkan sesuatu...

1 komentar:

  1. hehehehe..... jadi terharu nich bila di tuliskan seperti itu, tapi yang tepat tu... biarpun kecil tapi ngerti dwit itu yang lebih tepat untuk mengisahkan kisah ini,btw harapan demi harapan yang tersirat dalam hati untuk menyambut thn baru ni,kurs dolar turun akankah aq akan dapat membayar sepetak tanah lagi(heehhehe..) ataukah iman ku yang akan terenggut di negeri ginseng ini, ya Allah berilah aku rizqiMu nan halal dan barokah serta kuatkan nafsu syahwatku itu doa yang aku ucapkan setelah sholat aq gag peduli biar temen ku sering mengejek ku dengan kata"sunat loro2kok mung gawe nguyuh bBBeeehhh" buat kado istriku kelak(jawabku dalam hati)......................

    BalasHapus